Peristiwa kematian yang Tuhan ijinkan membuat duka yang sangat mendalam, bahkan frustasi dan keputus asaan dalam kehidupan. Hal ini dipicu ketidaktahuan mengenai keadaan orang mati yang sesungguhnya. Dari latar belakang ini, maka tujuan penelitian ini adalah menggali pengetahuan jemaat tentang keadaan orang mati berdasarkan Yohanes 11:11 dan 13, setelah itu akan dianalisa data yang diperoleh dan akhirnya ditarik sebuah kesimpulan akhir. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan kuesioner dan membagikannya kepada anggota jemaat GMAHK Jemaat Tincep Konfrens Minahasa. Jumlah sampel yang digunakan adalah 70% dari anggota dewasa yang berjumlah 119 orang, maka sampel yang diambil 83 orang. Hasil kuesioner digunakan untuk menganalisis pemahaman anggota jemaat tentang kematian adalah sebagai tidur. Hasil penelitian ini adalah GMAHK Jemaat Tincep Minahasa memiliki pemahaman bahwa orang yang mati adalah seperti orang tidur dan akan bangkit lagi pada saat Yesus datang yang kedua kali bukan pemahaman bahwa orang mati punya kehidupan roh di alam lain.